Elang Jawa: Sang Penjaga Langit yang Menjadi Simbol Negara
Elang Jawa: Sang Penjaga Langit yang Menjadi Simbol Negara
Di ketinggian hutan-hutan lebat Pulau Jawa, terbang gagah seekor burung yang tak hanya menggetarkan langit, tetapi juga menggugah rasa kebangsaan: Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Dengan jambul tegak di kepalanya, mata tajam penuh wibawa, dan sayap membentang perkasa, Elang Jawa menjadi inspirasi bagi pencipta lambang negara Republik Indonesia—Garuda Pancasila.
Elang Jawa dipilih sebagai representasi dari burung Garuda karena memiliki karakteristik yang kuat dan khas. Burung ini melambangkan kekuatan, keberanian, serta pengayoman. Dalam mitologi dan budaya Indonesia, Garuda dikenal sebagai kendaraan Dewa Wisnu—simbol pelindung dan penjaga kebenaran. Maka tak heran bila karakter Elang Jawa yang eksotis dan langka dinilai paling mendekati sosok mitologis tersebut.
Burung endemik ini hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa, menjadikannya sangat istimewa. Elang Jawa hidup di hutan-hutan pegunungan dengan ketinggian antara 500 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Ukurannya cukup besar, dengan panjang tubuh mencapai 60 cm dan rentang sayap sekitar 130 cm. Jambul tegaknya menjadi ciri khas yang membuatnya mudah dikenali, menambah kesan anggun sekaligus garang.
Sayangnya, kebanggaan bangsa ini kini berstatus terancam punah. Menurut data IUCN (International Union for Conservation of Nature), Elang Jawa masuk kategori "Endangered" akibat perburuan liar, hilangnya habitat akibat alih fungsi hutan, serta minimnya kesadaran konservasi. Diperkirakan jumlah individu di alam liar tinggal sekitar 200 hingga 300 ekor. Padahal, sebagai simbol negara, keberadaannya seharusnya dijaga dan dihormati.
Berbagai upaya pelestarian telah dilakukan pemerintah dan lembaga konservasi. Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Taman Nasional Meru Betiri menjadi dua lokasi utama perlindungan Elang Jawa. Selain itu, kegiatan edukasi kepada masyarakat terus digencarkan, seperti program adopsi satwa, kampanye perlindungan habitat, serta pelatihan konservasi bagi pelajar dan warga sekitar hutan.
Elang Jawa bukan sekadar burung pemangsa; ia adalah simbol identitas, kedaulatan, dan semangat bangsa Indonesia. Menjaga Elang Jawa sama artinya dengan menjaga jati diri dan warisan budaya. Jika kita kehilangan Elang Jawa, kita tak hanya kehilangan satu spesies, tetapi juga kehilangan wujud nyata dari lambang negara yang menghiasi setiap institusi resmi, dari sekolah hingga istana.
Sebagaimana Elang Jawa membentangkan sayapnya mengitari langit Jawa, sudah semestinya kita pun membuka hati dan kesadaran untuk turut menjaga keberadaannya. Karena melindungi Elang Jawa, berarti melindungi simbol kekuatan dan keutuhan bangsa.
Referensi: https://news.tamansafari.com/Newsportalv22ok/preview.
Teks: Okky Tri Nugroho
Komentar
Posting Komentar